Langsung ke konten utama

Yang Aku Tidak Tahu

Sekarang lagi mati lampu dan nggak tau harus ngapain. Hp lowbath, powerbank nggak ada isinya dan yang tersisa hanya laptop kantor tanpa film apapun. Daripada gabut mending ngoceh aja meskipun sama-sama nggak pentingnya. Hehe. Ketika post ini sudah tayang, brarti listriknya sudah nyala.

Kemarin iseng-iseng aja ikutan tes MBTI Online, yang nggak tau apa itu MBTI, MBTI adalah semacam psikotes untuk mengetahui sebenarnya kita ini memiliki kepribadian yang seperti apa. Tes ini gratis kok, tinggal googling aja banyak web yang menyediakan tes ini. Nah setelah nyoba, ternyata aku termasuk kategori INTJ. Apa itu INTJ? Jawabannya disini https://id.wikipedia.org/wiki/INTJ (maap ya males jelasin hahaha)

Setelah baca artikel di Wikipedia tadi, aku ngerasa banyak benernya dan menyadari bahwa aku ini orang yang anti sosial parah. Aku memang lebih sering menghindari percakapan-percakapan yang tidak penting dengan orang-orang di sekitar, termasuk teman-teman di kantor. Aku ngomong ketika memang yang aku omongin adalah penting dan soal kerjaan. Ketika yang lain pada duduk bareng dan ngobrol, aku banyak diem. Aku lebih sering bodo amat sama hal apa aja, palingan peduli ketika memang harus atau biar keliatan pantas.

Nah aku juga sering ngerasa sepi, ini bukan karena aku nggak ada teman sama sekali. Bukan. Sebenarnya aku ini punya banyak sekali teman yang bisa diajak ngobrol lewat chat atau telepon tapi aku memilih tidak melakukannya. Mm gimana ya… aku nggak suka chat yang basa-basi sekedar nanyain kabar kah atau sok asik ngobrolin sesuatu, padahal jenis komunikasi seperti ini yang membuat dua orang menjadi dekat, but I’m not doing this.

Oh iya, ada sesuatu yang aku ingin teman-teman ku tau, aku bukan tipikal orang yang rajin ngucapin ulang tahun. Selain aku memang pelupa soal tanggal penting, aku merasa bahwa aku mendoakan mereka sehabis sholat lebih bermanfaat daripada;

“Selamat ulang tahun, ya.”  

“Selamat bertambah tua.”

di Instastory  atau story whatsapp. It’s better when you celebrating them in personal chat, lebih istimewa ga sih hehehe (meskipun aku ga melakukan itu juga)

Namun balik ke pribadi masing-masing sih ya, setiap orang punya cara yang berbeda untuk ngungkapin rasa sayangnya. Jadi ga ada yang salah, ini hanya semata-mata opini dari kacamata hatiku.

Selain itu, aku sering males baca chat. Di media sosial apapun. Nggak jarang aku dinasehatin sama si mas untuk setidaknya nge-read chat walaupun pada akhirnya nggak aku bales. Tapi masalahnya, notif di handphone ku sudah menunjukkan cuplikan chat/dm yang kalian kirim jadi kalo aku merasa nggak perlu balas, ku biarin aja, jahat ya aku ini hehehe tapi memang gitu kenyataannya.

I love scrolling but I don’t like leaving a comment. Ini kadang juga bikin aku merasa diri ini jahat. Jika kalian pernah meninggalkan comment di Instagram milikku dan berakhir ku anggurin, maaf ya^^

Menurutku, seberapa sering kita chitchat bukanlah suatu ukuran yang menggambarkan seberapa kita deket. Jika kalian mengharapkan aku sebagai teman ngobrol yang baik, I’m not. Aku cenderung sebagai pendengar yang akan berbicara ketika kalian benar-benar membutuhkan pendapatku. Sangat tidak masalah bagiku jika kalian datang disaat kalian butuh aku, aku akan sangat menerima. Mungkin aku lebih senang jika kalian bercerita masalah yang serius daripada sekedar bahas lipstick apa yang sedang naik daun.

I love you, guys. Believe me. I adore you.

Sebenarnya aku juga tidak tahu kenapa aku seperti ini, aku pernah mencoba untuk melakukan hal-hal yang aku tidak suka di atas, tapi tak berlangsung lama. Aku jarang dan hampir tidak pernah berbagi masalahku dengan orang lain, kalo diingat kayaknya yang sering aku curhatin cuma ibu – si mas – dan akun tumblr ku yang telah raib. Aku tidak begitu nyaman berbagi hal-hal serius dengan orang yang tidak tau banyak tentang diriku. Aku malas bercerita panjang lebar dan menjelaskan apa yang aku rasakan karena aku merasa aku bisa menanganinya sendiri. Hal semacam itu pernah menjadi boomerang buat aku sendiri, misalnya aku pernah merasa benar-benar frustasi karena masalah begitu banyak tapi aku tidak bisa berbagi dengan siapa-siapa. Aku terlalu sibuk memahami diriku sendiri sampai lupa memahami orang lain, ini yang sering terjadi dan pada akhirnya hanya “yasudahlah… mau gimana lagi.”

Dan yang terakhir, kalian bebas menginterprestasi diriku ini seperti apa. Baik atau tidaknya aku, kalian yang menilai hehehe makasih ya sudah merelakan waktu nya untuk artikel yang tidak penting ini.


Selamat bermalam minggu,

♥♥

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ternyata Lulus CPNS

Selamat malam gaes.. Jumpa lagi denganku di tulisan yang akan tetap random heu. Kali ini topiknya agak sakral, agak bener (dikit).  Beberapa bulan ini sering dengar soal seleksi cpns yang akan dibuka lagi, tiba-tiba ingin nostalgia masa lalu sekalian cerita pengalaman ikut seleksi CPNS tahun lalu. Kenalan dulu ga nih? 🤣 Jadi begini.. Sebelumnya aku lulus dari salah satu sekolah kedinasan dibawah naungan Kementerian ATR/BPN, jadi otomatis kalo ada bukaan seleksi cpns aku ngikut di ATR kecuali emang banting setir ambil di kementerian lain. Akhir 2017 lalu, sekitar bulan September (kalo ga salah, lupa sih) akhirnya BKN resmi buka seleksi cpns setelah tiga tahun absen menerima cpns baru. Seneng dong yang ditunggu-tunggu akhirnya ada kepastian, tapi panik juga.. belajar aja kaga hahaha Seleksi CPNS tahun lalu sudah memakai sistem CAT ( Computer Assisted Tes) yaitu semua tes yang bersifat tekstual sudah berbasis komputer, ga perlu ngisi lembar jewab pake pensil ...

From Above

Aku mulai bosan dengan rutinitas ku yang begini-begini saja. Kepindahan ku dari Jakarta ke Kutai Barat sedikit menimbulkan masalah dengan diriku sendiri. Meski baru dua bulan, aku sudah merasa bosan. Aku merasa perlu melakukan sesuatu yang lain di luar jam kerja ku. Ya, aku bekerja dari pukul 8 pagi hingga 5 sore, dari senin sampai jum’at saja, sisanya aku habiskan dengan makan –tidur –pegang handphone . Tidak ada tempat yang bisa ku kunjungi untuk menghabiskan waktu.  Aku sungguh bosan. Selain menimbulkan bosan, waktu luang yang kebanyakan itu bikin aku sering ngeluh. Atau lebih tepatnya jadi sering membandingkan diri sendiri sama orang lain yang berakibat jadi iri dan dengki, kadang juga bikin sensi sendiri. Karena aku ini orang nya terlampau negative thinking sama orang, hal-hal yang kayak gitu tadi membuat otak dan hati ku makin nggak sehat. Mau nggak mau aku harus nyari kesibukan, ya… and I try to write something . Sebenernya ini nggak mudah tapi tidak ada salahnya me...

Turned 22

Apa makna dibalik angka 22? Kalo udah 22 aku harus ngapain ya? ... Mm sebelumnya ada info penting, ternyata tanggal lahirku sama dengan gitsav wkwk Bangga dikit lah yaaaa karena awalnya ngerasa banyak kesamaan dgn gitsav (dari segi sifat sih) trus pas tau ternyata tgl lahir kita sama jadi semacam lebih yakin kalo emang kepribadian nya mirip-mirip hehehe Ngomong-ngomong.. Kata apa yg tepat untuk mewakili kesan pertama menginjak angka 22? Aku kok ngerasa biasa aja hahaha yang kentara perbedaannya adalah euforia ulang tahun semakin pudar. Aku gak terlalu mikir siapa aja yg ngucapin, berapa banyak, dikasih kejutan nggak, semuanya bukan lagi prioritas seperti dulu kecuali pacar (sengaja) lupa ngucapin padahal jam 1 malem masih kontakan, bagian itu nyebelin sih HAHA Di momen kali ini tu lebih ke.. di tahun depan aku harus ngapain ya? Terus blank pas mikirin itu. Karena yg diangan-angan bukan lagi tahun depan main kmn aja ya, beli apa ya tapi sudah bertransisi jadi.. nikah perl...